Alasan dan Penyebab Gagalnya Tes MCU
Sama dengan pemeriksaan lain, tes MCU bisa saja gagal dan hasilnya tidak akurat. Masalah ini terjadi jika tim medis menemukan kondisi kesehatan yang perlu ditindaklanjuti, atau mendapati penyakit yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang gagal melakukan pemeriksaan kesehatan ini, seperti:
Rekomendasi Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Halodoc
Jika kamu ingin melakukan medical check up, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis penyakit dalam.
Kamu bisa klik salah satu dokter yang ada di Halodoc berikut ini untuk melakukan sesi konsultasi:
Selain itu, khusus pengguna baru bisa dapat diskon hingga 20 persen (maksimal Rp 10ribu) saat chat dokter umum pakai kode voucher DOKTER2000. Yuk konsultasi sekarang!
Setelah menerima hasil tes, kamu juga bisa bicara dengan dokter di atas untuk mendapat bantuan memahami hasil tes lebih baik serta mendapatkan saran medis lanjutan.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Kamu juga bisa klik banner di bawah ini untuk temukan paket medical check-up dari Halodoc Homelab yang tepat untuk kamu dan keluarga di rumah.
Mengapa Anda membutuhkan MCU?
Kesehatan itu mahal harganya, apalagi bila Anda sudah terkena penyakit kronis yang membutuhkan perawatan intensif dalam jangka panjang. Nah, untuk menghindari hal ini, Anda dapat melakukan medical check up alias cek kesehatan sebelum sakit parah itu menyerang. Pemeriksaan kesehatan ini juga kerap dianggap sebagai langkah preventif bagi berbagai jenis penyakit. Asalkan setelah medical check up, Anda menindaklanjutinya dengan menjalani pola hidup sehat, seperti tidak merokok dan memperbanyak gerak aktif seperti berolahraga.
Pemeriksaan laboratorium
Dokter dapat memberikan pilihan pemeriksaan di laboratorium, yaitu:
Bagaimana MCU dilakukan?
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik dalam medical check-up, dokter akan terlebih dahulu memeriksa riwayat kesehatan Anda, termasuk penyakit genetik. Hal lain yang akan ditanyakan adalah pola makan Anda, berat badan, rutinitas olahraga, konsumsi alkohol, merokok, hingga obat-obatan terlarang.Setelah itu, Anda akan diminta untuk melakukan serangkaian tes dasar.
Pemeriksaan kolesterol
Pemeriksaan kolesterol juga termasuk dalam rangkaian medical check up karena penting untuk dilakukan. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang banyak lemak dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Kondisi tersebut dapat memicu masalah kesehatan lainnya seperti serangan jantung dan stroke.
Kadar kolesterol normal yaitu ketika berada pada kisaran di bawah 200 mg/dL. Pastikan kadar kolesterol normal untuk mencegah penyakit hipertensi ataupun hipotensi.
Pemeriksaan fungsi hati
Rangkaian medical check up berikutnya yaitu pemeriksaan fungsi hati. Pemeriksaan fungsi hati adalah prosedur untuk memeriksa kadar enzim dan protein yang terdapat di dalam sampel darahnya. Manfaat pemeriksaan hati yaitu:
Skrining kesehatan kulit
Saat melakukan MCU, kamu juga perlu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kulit ke dokter spesialis kulit. Ada baiknya memastikan perubahan yang ada pada kulit. Contohnya seperti munculnya tahi lalat, bintik-bintik, dan tanda lain pada kulit.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dan mencegah perkembangan kanker kulit sejak dini. Dengan begitu, pengobatan akan menjadi lebih mudah dilakukan.
Pemeriksaan audiometri adalah jenis tes untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan pendengaran sensorineural atau kerusakan saraf. Selain itu, audiometri juga dapat mendeteksi ada tidaknya kerusakan pada gendang telinga.
Prosedur Medical Check Up
Saat menjalani prosedur medical check up, kamu akan melakukan beberapa rangkaian pemeriksaan yaitu:
Pemeriksaan medical check up biasanya menyesuaikan antara jenis pemeriksaan dan kebutuhan pengidap. Beberapa pemeriksaan lain yang juga termasuk dalam medical check up adalah:
Kapan Harus Melakukan Medical Check Up?
Dokter umumnya menganjurkan Medical check up setidaknya setahun sekali, terutama pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Namun, beberapa orang melakukan mediceal check up sebagai syarat melamar kerja atau kepentingan lainnya.